expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Wednesday, March 2, 2011

Catatan hari ini

Tiga downline pertamaku telah mengantongi nomor Consultant masing-masing. Yang akan disusul oleh 2 anggota baru berikutnya, yang salah satu dari keduanya telah menitipkan biaya pendaftaran di hari pertama ia menunjukkan minat untuk bergabung. Ternyata bener lho, di samping katalog si Ori yang tampilannya sangat menjual, manfaat produk adalah yang utama. Sebagaimana pengalamanku yang menyenangkan sejak pertama kali menggunakan produk kecantikan Oriflame, para downline juga bersemangat karena potongan harga yang menggiurkan ketika berbelanja tidak sebagai konsumen biasa.


Yang tak kalah menyenangkan adalah saat menemukan solusi bagi masalah -  kecantikan - seseorang, sebagaimana dahulu aku mengalaminya karena jenis kulitku yang sensitif, lalu kami akan duduk bersama, mengobrol seraya mencoba merias diri sendiri masing-masing dengan produk kecantikan yang ada di depan kami. *maunya sih ada demo beauty yang sesungguhnya dari profesional Oriflame* dan aku berharap itu tak kan lama lagi. Maka dari itu aku menjadi lebih bersemangat untuk membesarkan komunitas Oriflame di kota kecilku ini, jadi kelak para fasilitator berpengalaman tak merasa rugi jika datang berkunjung. Amiennn Ya Rabb.

Terus terang, sejak awal, kepada uplineku yang baik hati telah aku katakan, bahwa aku hanya akan mempromosikan produk Oriflame jika mereka 'baik' terhadap tubuhku. Tuh kannnn, betapa seriusnya diriku ini dengan terlebih dahulu menjadikan tubuh sendiri sebagai 'kelinci' percobaan. Ya gimana dong, udah capek sama produk yang hebat di papan iklan namun mengecewakan hati ketika memakainya. Dan syukurlah karena Oriflame tidak begitu, tubuhku sangat nyaman ketika menggunakan produk kecantikan yang satu ini.

Sebagai ibu bekerja yang mengelola usaha keluarga, dan tak jarang merasa sangatttt lelah karena tugas-tugas yang bertumpuk, Oriflame seolah SAHABAT yang pandai mengembalikan kegembiraanku yang menguap. Jika kau seorang perempuan berusia 30-an, melahirkan sejumlah anak, dan mencemaskan kesejahteraan keluargamu, pasti kau sangat faham rasanya ketika terjatuh dalam sebuah masalah ekonomi. Sangat tidak enak. Kesedihan baur dalam amarah sekaligus penyangkalan-penyangkalan. Dan tentu saja kebahagiaan bukan bersumber dari penghasilan yang besar, tak jarang income gede justru menjadi pemicu sejumlah masalah baru ketika seseorang 'lupa' hakikat kehidupan. Namun demikian, merdeka secara finansial bisa menjadi tiket kita dalam berkontribusi terhadap kehidupan; untuk sesama dan bumi yang kecil ini.

No comments: