Menulis Rasa Brownies

serba cokelat...salah satu kreasi saya :)

Aroma coklat dimana-mana, gurih-manis-wangi kue yang baru matang meruap di udara. Anak-anak saya selalu suka jenis cake yang dominan rasa cokelatnya. Karena itu saya pun serius mencobai beberapa resep sehingga hasilnya memuaskan. Dengan lahap anak-anak menghabiskan potongan besar brownies yang masih hangat bertoping keju parut. Tapi mereka juga tak menolak ketika disuguhi brownies eksperimen saya yang dicampur buah-buahan. Paling sering bikin brownies pisang, sebab kota kami Lumajang memiliki jenis pisang yang beragam. Dari pisang yang sangat mini hingga pisang agung yang paling besar. 

Terkadang di hari ulang tahun mereka, jika bosan dengan brownies, saya bikin sendiri black forest dengan hiasan penuh irisan coklat padat, permen warna-warni, dan buah ceri merah menggoda. Walhasil, meski cuma dapat hadiah kue, senyum lebar mereka adalah pertanda jika anak-anak menyukainya. Saking sukanya, ada masanya saya bikin cake coklat ini tiap pekan dalam porsi besar selama satu bulan. Barulah mereka merasa puas. hihihi.

Ya, daripada beli di luaran. Potongan kecil harganya lumayan mahal. Hitung saja kalau anak empat plus ayah bundanya, sudah berapa duit itu. Lagi pula kata sulung saya, "Enak bikinan Bunda." Yang diamini adik-adiknya. Ya sudahlah...

Ada cerita lucu juga soal brownies ini ketika si sulung balik ke sekolahnya di Salatiga. Dia minta dibikinin brownies. Eh, teman-temannya pada suka. Ada seniornya yang sudah kuliah bahkan ngajakin bisnis, mau jualin brownies bikinan bundanya. hihihi.

Pingin sih jualan lagi, yang disukai anak-anak saya, dari permen coklat, cake, dan ice cream. Tapi waktu buat kerjanya yang gak ada, dan belum mungkin karena ada adek bayi. Barangkali nanti deh, saat si baby udah bisa diajak kompromi; boleh bantuin Bunda ( ngerecokin maksudnya ), tapi tanpa tabur-tabur tepung dan bahan kue atau peralatan masak ke seluruh penjuru dapur.

*kicauan emak-emak