expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Friday, May 27, 2016

Syarat Menjadi Penulis

Cuma dua kok, banyak-banyak membaca, lalu banyak-banyak menulis. Dan gak ada jalan pintas, kata Stephen King dalam bukunya On Writing. Lebih-lebih kalau jalan pintasnya adalah copy paste tulisan orang lain, oh no! Copas bisa disamakan dengan tindakan yang melecahkan intelektualitas, dan berakibat pada hancurnya kredibilitas yang sebelumnya dimiliki si pelaku. Karena itu kalau tertarik sharing tulisan orang jangan lupa menautkan link atau sumbernya yaa.

Di zaman cyber begini, membaca dan menulis bisa dilakukan secara bersamaan. Apakah bisa? Tentu bisa. Karena saya pun suka melakukannya. Setelah banyak-banyak membaca, dan kemudian menulis, biasanya ada saja 'bahan' yang kurang ketika meramu sebuah tulisan. Untuk itu kemudian saya membuka tab baru dan mulai berselancar di dunia maya ( jika anda sedang malas membuka buku cetak atau yang anda perlukan tidak ada di buku yang sedang anda baca ), menemukan 'bahan-bahan' yang kurang sehingga tulisan menjadi lebih enak dibaca. 

Memang sih, kebiasaan menulis setiap orang beda-beda. Ada yang ketika menulis harus berada di lingkungan yang amat sangat tenang, misalnya di kamar tertutup sambil mendengarkan musik kesukaan. Atau harus menyepi dulu di puncak berpanorama indah dengan menyewa sebuah villa atau home stay. Tapi bisa juga menulis di manapun anda ingin menulis. Entah itu di ruangan tertutup yang tenang atau di sebuah ruang tunggu 'yang tak terhindarkan'. Saya sendiri jika sedang menulis tak pernah pilih-pilih tempat, karena selalu sambil menjaga anak-anak saya. Entah itu menulis di rumah atau di manapun. Yang penting ada buku tulis/laptop ( saya gak suka nulis di HP ) dan si baby sedang gak rewel.

Membaca dan menulis bisa menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan - sekaligus media beraktualisasi - ketika anda benar-benar menyukainya. Saya suka membaca buku cerita sejak kecil yang kemudian mendorong saya menjadi seorang penulis. Mulanya berawal dari menulis surat yang dikirimkan pada seorang sahabat, lalu menulis untuk kesenangan diri sendiri di sebuah buku harian. Maklum, saat itu belum ada blog atau facebook, atau youtube. Jadi nulisnya ya di buku harian dengan kertas sungguhan. hehehe.

Ya, banyak-banyak membaca, kemudian banyak-banyak menulis. Harus dilakukan setiap hari, bukan karena terpaksa tapi benar-benar suka. Jika merasa terpaksa dan terbebani, dunia tulis menulis sebaiknya tidak menjadi bagian dari hidup anda. Dan mulailah dengan hobi baru lainnya.

Happy writing!

2 comments:

Moh Badar Risqullah said...

Waahhh... Lek ida Blogger juga ya ternyata. 👍👍👍👍👍

Rida Fitria said...

Blogger angkatan generasi old, Cong. hahaha